HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU PERIMENOPOUSE DALAM MENGHADAPI MENOPOUSE DI DESA DANAU USUNG, KECAMATAN MURUNG
Abstract
Perasaan takut atau tidak nyaman yang tidak dikenal adalah kecemasan. Menopause adalah saat yang paling menyedihkan dalam hidup beberapa perempuan, karena begitu banyak kekhawatiran yang terus menerus ada di pikiran mereka. Sehingga diperlukannya dukungan dari keluarga, supaya perempuan yang sudah menopause dapat menjalani masa menopausenya dengan aman dan nyaman tanpa adanya perasaan cemas. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Jumlah responden sebanyak 78 orang dengan teknik total sampling. Data yang diperoleh diolah secara statistik dengan menggunakan rumus Korelasi Somers’d. Berdasarkan hasil dari analisa diperoleh bahwa dari 78 responden, sebagian besar memiliki karakteristik umur 51-53 tahun sebanyak 34.6% dan 45-47 tahun sebanyak 5.1%. Hasil penelitian juga menunjukkan sebanyak 71.8% responden mengalami kecemasan yang ringan, sebanyak7.7% responden mengalami kecemasan yang berat. Sebanyak 48.7% responden mendapatkan dukungan yang baik dari keluarga dan sebanyak 19.2% responden mendapatkan dukungan yang cukup dari keluarga. Ada hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan perempuan menopause di Semarang (p value = 0.000 < 0.05) dan nilai r (korelasi) yaitu -0.627 yang menunjukkan nilai korelasi kuat dan berarti semakin baik dukungan yang diberikan keluarga maka kecemasan yang dialami perempuan menopause semakin turun.
References
[2] Arduwino, R., Kusuma, F. H. D., & Dewi, N. (2018). Hubungan Dukungan Sosial Suami Dengan Tingkat Kecemasan Pada Wanita Dalam Menghadapi Menopause Di Kelurahan Tlogomas Kota Malang. Nursing News, 3(3), 679–686.
[3] Aristawati, E., & Puspitasari, R. . H. (2020). Hubungan Tingkat Kecemasan Wanita Pra Menopause Dengan Masa Pra Menopause Di MI Miftakhul Ulum Kabupaten Pasuruan. Jurnal Ilmiah Keperawatan Stikes Hang Tuah Surabaya, 15(1), 100–106.
[4] Damayanti, F. nur. (2020). Program Studi S1 Kebidanan, Universitas Muhammadiyah Semarang.
[5] Fithriyana, R. (2019). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kecemasan Ibu Menghadapi Menopause Di Desa Suka Damai Wilayah Kerja Puskesmas Ujung Batu Rohul. Jurnal Doppler, 3(1), 42–47.
[6] HIMPSI. (2020). Seri Sumbangan Pemikiran Psikologi untuk Bangsa Ke-5 Kesehatan Jiwa dan Resolusi Pascapandemi di Indonesia. Himpsi.or.Id, September 2019, 1–13. https://himpsi.or.id/blog/pengumuman- 2/post/kesehatan-jiwa-dan-resolusi-pascapandemi-di-indonesia-panduan- penulisan-132
[7] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2016). Profil Kesehatan Indonesia 2016. In Profil Kesehatan Provinsi Bali. http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan- indonesia/Profil-Kesehatan-Indonesia-2016.pdf
[8] Muhith, A., & Yasma, A. N. (2014). Medica majapahit. Jurnal Medica Majapahit, 12(2), 59–77.
[9] Mistinah, T. (2012). Tingkat Kecemasan Ibu Dalam Menghadapi Menopause Di Dusun Karangploso.
[10] RAHMAWATI, W. R. (2020). Dukungan Keluarga Menghadapi Kecemasan Menopause. Jurnal Sains https://doi.org/10.31983/jsk.v2i2.6414
[11] Saimin, J., Hudfaizah, C., & Hafizah, I. (2017). Kecemasan Wanita Premenopause dalam Menghadapi Masa Menopause. JK Unila, 1(2), 226–230.
[12] Sari, N., Murdiningsih, M., & Handayani, S. (2022). Hubungan Dukungan Keluarga, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan Kesiapan Menghadapi Perubahan Pada Masa Premenopause. Jurnal ’Aisyiyah Medika, 7(1), 972– 982. https://doi.org/10.36729/jam.v7i1.796
Copyright (c) 2025 Kebidanan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.